MIM
Masyarakat Indonesia Membangun
Tahun 2008 tim ASSA (Asosiasi Sepeda Sport Al-zaitun) berhasil menjelajah semua provinsi di Pulau Jawa-Madura, mulai dari Banten di ujung paling barat sampai Madura, Jawa Timur di ujung paling timur.
Tur Sumatera yang di selenggarakan pada bulan Mei – Juni tahun 2009, sekaligus untuk melanjutkan tur Jawa-Madura Mei-Juni pada tahun 2008 , Asosiasi Sepeda Sport Al-Zaytun
(ASSA) menyelenggarakan tur keliling Indramayu - Jakarta - Banten yang diberi nama tur Pra Sumatera.
Pemandangan menakjubkan terjadi di sepanjang jalan mulai dari Indramayu-Jakarta, sampai Banten tanggal 18-22 Oktober lalu. Ribuan masyarakat tumpah ke jalan memenuhi trotoar sepanjang jalur tersebut untuk menyaksikan tim Asosiasi Sepeda Sport Al-Zaytun (ASSA) yang dipimpin Syaykh AS Panji Gumilang melaksanakan tur Pra Sumatera yang melintasi Indramayu -Karawang -Bekasi - Jakarta - Tangerang - Serang - Pandeglang - Cilegon, pulang pergi (PP).
(ASSA) menyelenggarakan tur keliling Indramayu - Jakarta - Banten yang diberi nama tur Pra Sumatera.
Pemandangan menakjubkan terjadi di sepanjang jalan mulai dari Indramayu-Jakarta, sampai Banten tanggal 18-22 Oktober lalu. Ribuan masyarakat tumpah ke jalan memenuhi trotoar sepanjang jalur tersebut untuk menyaksikan tim Asosiasi Sepeda Sport Al-Zaytun (ASSA) yang dipimpin Syaykh AS Panji Gumilang melaksanakan tur Pra Sumatera yang melintasi Indramayu -Karawang -Bekasi - Jakarta - Tangerang - Serang - Pandeglang - Cilegon, pulang pergi (PP).
Bagaikan menyambut seorang pemimpin negara, warga terus mengelu-elukan “Hidup ASSA! Hidup Panji Gumilang!” sambil mengibar-ibarkan bendera Merah Putih. Di sepanjang jalan, spanduk ucapan selamat kepada Prof Dr. AS Panji Gumilang dan ASSA juga terpampang seakan tak putus-putusnya.
Di negeri ini, setelah tahun-tahun awal kemerdekaan, apalagi di era reformasi ini, pemandangan seperti itu merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi walau kepada rombongan presiden sekali pun. Peristiwa ini bahkan menjadi suatu fenomena karena dilakukan warga pada rombongan pesepeda yang dipimpin oleh seorang tokoh yang notabene bukan seorang raja atau presiden.
Meriahnya sambutan masyarakat di beberapa kota di Jawa Barat, Jakarta dan Banten, kota-kota terheterogen di negeri ini atau kota paling berbaurnya masyarakat dari berbagai macam suku dan agama ini, seakan menggambarkan kerinduan masyarakat negeri ini akan kehadiran seorang pemimpin yang diidamkan. Sambutan masyarakat tersebut akhirnya menambah kesempurnaan tur ASSA kali ini yang memang bertujuan untuk mempersatukan bangsa, sesuai dengan temanya ‘Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa. Indonesia Kita Pasti Jaya’.
Melihat luar biasanya sambutan masyarakat, khususnya di perbatasan tiga provinsi yang dilalui, tur sepeda ini bisa dikatakan sukses besar. Dari Bekasi menuju Jakarta misalnya, kerumunan masyarakat baik yang tua maupun anak-anak, entah dari suku mana, agama apa, dan dari daerah mana, berbaur tak putus-putusnya sepanjang Kalimalang hingga Jalan DI Panjaitan (by Pass). Demikian juga di sepanjang Jakarta, dari Jalan DI Panjaitan - Cawang - Gatot Subroto – S Parman hingga Grogol, rantai manusia kembali berjejer tak putus-putusnya. Di sepanjang Jalan Daan Mogot Jakarta Barat dan Tangerang dan di sepanjang Jalan Daan Mogot Jakarta Barat dan Tangerang, masyarakat juga tak henti-hentinya menyambut rombongan ASSA.
Saking ramainya sambutan masyarakat, seorang wartawan dari media online sempat menanyakan peserta ASSA apakah mendapat bayaran apa tidak. Mungkin wartawan tersebut sudah sering melihat keramaian seperti demo atau semacamnya sering disponsori pihak tertentu dengan membayar pesertanya.
Seperti pada tur Jawa-Madura sebelumnya, selain sambutan warga masyarakat, tim ASSA juga mendapat sambutan dari pemerintah daerah di wilayah-wilayah yang dilalui. Pada tur Pra Sumatera ini, ketika tim ASSA berada di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan hendak beristirahat malam etape (hari) pertama tanggal 18 Oktober, tim disambut oleh Pemerintah Daerah Karawang yang ketika itu diwakili oleh Wakil Bupati Karawang Hj. Eli Amali Priatna.
Pada saat menyampaikan kata sambutan, Hj. Eli Amali Priatna dengan terbuka dan senang hati menyambut kehadiran rombongan ASSA di daerahnya. Dengan bersemangat, Ibu Wakil Bupati ini menyampaikan selamat datang kepada rombongan tur Pra Sumatera di ‘Bumi Pangkal Perjuangan’. Dia juga menyatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kehormatan untuk singgah di Kabupaten Karawang.
Selanjutnya Hj. Eli Amali menyatakan, pada prinsipnya pemerintah daerah beserta seluruh masyarakat Kabupaten Karawang sangat merespon dan mendukung kegiatan tur sepeda ini dalam rangka memperingati satu abad kebangkitan nasional, hari kesaktian nilai-nilai dasar dan falsafah negara Indonsia yaitu Pancasila, hari lahir TNI dan Sumpah Pemuda ke 80. Sependapat dengan landasan yang diusung ASSA, Wakil Bupati Hj. Eli Amali, menyatakan empat momentum sejarah itu memang penting untuk kembali direnungkan dan direaktualisasikan. Semangat yang terkandung di dalamnya menurutnya, dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi seluruh bangsa menuju Indonesia sejahtera.
Sementara Ustad Abdul Halim yang mewakili Syaykh AS Panji Gumilang - yang sedang membutuhkan istirahat intensif sehabis menjelajah Indramayu Karawang memimpin rombongan ASSA - menyatakan terimakasih atas sambutan Pemda Karawang. Abdul Halim kemudian selanjutnya menerangkan statistik peserta sepeda serta maksud even ini diadakan.
Sehabis beramah tamah, ASSA juga menanam beberapa batang pohon dari jenis Bintaro, Trambesi, Tanjung, dan lainnya di halaman kantor bupati daerah tersebut. Seperti telah dilakukan di berbagai daerah lain dalam perjalanan tur Jawa-Madura Mei-Juni lalu, pohon itu akan Al-Zaytun rawat sampai betul-betul hidup. Dan setelah dianggap benar-benar bisa hidup, baru diserahkan kepada Pemda Karawang.
Esoknya, ketika hendak berangkat dari kota ini pada pukul 4:30 WIB sebagaimana biasanya, tim dilepas Bupati Karawang Drs. H Dadang S. Muchtar.
Sementara di Kotamadya Serang, Banten, tim ASSA tidak bisa disambut pemda setempat ketika sampai di wilayah itu Ahad 19 Oktober. Sebab pada saat yang bersamaan jajaran pemda juga sedang memiliki kesibukan lain yang tidak kalah penting. Namun, ketika rombongan ASSA hendak melanjutkan perjalanan menuju Jakarta-Karawang (21 Oktober), tim dilepas oleh Walikota Serang, Asmudji.
Dalam kata sambutan sekaligus pelepasan pada pagi itu, Walikota Serang Asmudji menyatakan permohonan maafnya kepada rombongan ASSA karena pada saat kedatangan rombongan di Serang, dirinya tidak sempat menyambut berhubung pada saat itu dia bersama Gubernur Banten dan Kapolda juga sedang memonitor pemilihan walikota dan wakil walikota . Maka, ketika dia
dapat melepas peserta tur Pra Sumatera kembali ke Indramayu melalui Karawang pada pagi itu, dia menyatakan sangat bersyukur.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Serang, dia menyampaikan selamat datang sekaligus selamat jalan kepada semua rombongan ASSA yang sudah dua hari berada di Banten. Lebih lanjut dia menyatakan menyambut baik kehadiran rombongan ASSA di Kota Serang. Walikota Asmudji mengatakan, karena ini adalah tur Pra Sumatera, berarti akan dilanjutkan ke Sumatera. Dengan demikian pula, tentu melewati Serang lagi. Di situlah dia berharap, nanti dia dan Pemda Serang bisa menyambut ASSA dengan lebih baik.
Menanggapi even yang diselenggarakan ASSA ini, Asmudji menyatakan di zaman sekarang ini, bersepeda memang betul-betul harus digalakkan. Menurut pengakuannya, mereka di pemerintah Kota Serang juga setiap hari Jumat selalu menggunakan sepeda ke kantor. Menurutnya, di tengah-tengah krisis energi dan pemanasan global, bila ingin lebih sehat, olahraga sepeda adalah yang paling tepat. Dia berharap, dengan kehadiran tim ASSA di kota Serang, mudah-mudahan bisa menjadi informasi buat masyarakat bahwa memang selayaknya ke depan harus menggunakan sepeda untuk kegiatan-kegiatannya.
Demikian juga halnya dengan sambutan wartawan, hampir di setiap tempat peristirahatan, Syaykh Al Zaytun AS Panji Gumilang selaku pimpinan tur selalu menjadi kejaran para pemburu berita tersebut. Ketika istirahat di Tangerang misalnya, Syaykh langsung diberondong oleh para wartawan. Salah satu di antaranya adalah wartawan dari DAAI TV. Nampaknya banyak hal yang hendak ditanyakan DAAI TV ketika itu, namun mengingat waktu istirahat tim yang tidak banyak, hanya beberapa hal saja yang sempat ditanya dan dijawab Syaykh ketika itu terutama menyangkut hal-hal mendasar seperti jumlah peserta, tujuan tur, dan yang lainnya. Di samping itu, mereka juga menanyakan hal-hal yang dianggap sangat menarik perhatian publik di antaranya usia Syaykh. Pertanyaan ini diajukan karena melihat usia Syaykh yang sudah cukup berumur namun masih kuat bersepeda bahkan memimpin ratusan rombongan pesepeda dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Di Serang, Banten, wartawan setempat sengaja menemui Syaykh di Le Dian Hotel, penginapan Syaykh di kota itu. Beberapa wartawan yang berhasil menemui Syaykh ketika itu di antaranya Binsar dan Anas dari koran Harapan Rakyat serta Rizki dari Media-Oi.Com. Pertanyaan mereka seputar motivasi pendirian, keorganisasian, dan syarat keanggotaan ASSA, dijawab Syaykh dengan singkat dan lugas. Sementara di Karawang, Jawa Barat, Syaykh ditemui Edi Sujarwo dari koran Media Nasional, serta Saih Suryadi dari koran Media Pantura. Saat itu kedua wartawan menanyakan mengenai tujuan program bersepeda serta kegiatan menanam pohon yang dilakukan ASSA di perjalanan. Syaykh menjawab bahwa program bersepeda itu adalah program panjang yakni, mengenal Indonesia lebih dekat, untuk memperingati kebangkitan nasional, juga untuk memperingati hari jadinya Indonesia. Kegiatan menanam pohon di perjalanan juga menurut Syaykh adalah bagian dari usaha menyatukan bangsa.
Dengan suksesnya tur Pra Sumatera, sempurna pulalah tur ASSA Jawa-Madura. Lengkaplah sudah ASSA menjelajah semua provinsi di Pulau Jawa, mulai dari Banten di ujung paling barat sampai Madura, Jawa Timur di ujung paling timur.(Berita Indonesia 61)
Sumber : Berita Indonesia