free web site traffic and promotion

9 Profile Presiden Paling Sederhana Di Dunia

|| || || Leave a comments

Bagi sebagian orang di dunia, termasuk di Indonesia, kehidupan seorang Presiden identik dengan kemewahan. Banyak Presiden di dunia tinggal di rumah mewah, kemana-mana naik limusin, punya banyak pengawal, fasilitas serba mewah, gaji banyak, dan bisnis keluarga yang dijalankan oleh anak dan istri.
Namun, tidak semua Presiden seperti itu. Di belahan dunia lain, terutama di Amerika Latin, muncul pemimpin-pemimpin yang tak beda jauh dengan kehidupan rakyatnya. Bagi mereka, menjadi Presiden adalah melayani rakyat.
Berikut nama-nama Presiden yang cukup sederhana di dunia:

1.    Fernando Lugo 

Dia mendapat julukan “pastor kaum papa”. Maklum, sebelum menjadi kandidat Presiden, Fernando Lugo adalah pastor yang sangat getol membela kaum tertindas. “Bila ada hal yang paling menyakitkan saya, maka itu adalah ketidakadilan dan terutama sekali ketidakadilan sosial,” kata Lugo.
Begitu dilantik menjadi Presiden tahun 2008, Lugo langsung menyatakan tidak akan menerima gajinya sebagai Presiden sebesar 4000 USD per bulan. “Saya tidak membutuhkan gaji itu, yang sebetulnya hak kaum miskin,” katanya.
Selama menjadi Presiden, Lugo memilih tetap tinggal di rumahnya yang sederhana. Ia juga selalu berpakaian sangat sederhana: kemeja panjang atau lengan pendek.
Rikard Bagun dalam laporannya berkepala “Terperangah atas Asketisme Lugo” menulis, “Setiap tamu, termasuk kami bertiga dari Indonesia (saya, Budiman, dan Martin), ikut menikmati makanan harian Lugo berupa singkong rebus, nasi putih, daun kol cacah (salad), dan ikan. Jenis makanan sehari-hari rakyat biasa di Paraguay. Tidak ada yang istimewa.”
Rikard juga melihat, pada hari pertama di jabatannya, Lugo dan Hugo Chavez menyantap makanan rakyat Amerika Latin, seperti ubi kayu, jagung, dan pisang rebus. Sayang, 22 Juni 2012 lalu, Fernando Lugo dikudeta oleh sayap kanan melalui parlemen.

2.    Jose ‘Pepe’ Mujica

Jose Mujica adalah salah satu pemimpin Gerakan Pembebasan Nasional Tupamaro (MLN-T). Ia menghabiskan 14 tahun di penjara karena aktivitas gerilya melawan kediktatoran.
Ia memenangkan pemilu tahun 2009 dan resmi menduduki jabatan Presiden pada Maret 2010. Sejak menjadi Presiden Uruguay, Pepe Mujica memilih tinggal di rumahnya di pinggiran kota Montevideo. Di rumahnya itu tidak ada pelayan. Hampir semua pekerjaan rumahnya, seperti memasak, dikerjakan sendiri.
Selama menjadi Presiden, Pepe Mujica menyumbangkan 90 persen gajinya untuk menambah anggaran sosial negerinya. Pada tahun 2010, kekayaannya pribadinya tak lebih dari 1800 AS dollar atau sekitar Rp 18 Juta. Ia juga hanya menggunakan Volkswagen Beetle keluaran 1987 sebagai kendaraan pribadinya.
Hidup sederhana memang filosofi hidup politisi kiri ini. Ketika ia menjadi anggota parlemen, ia memang sudah sangat sederhana. Sampai-sampai  Petugas parkir gedung parlemen sangat kaget ketika melihat Mujica datang hanya mengendari motor vespa.

3.    Hugo Chavez

Hugo Chavez lahir dari keluarga kelas pekerja. Ia tumbuh dalam kehidupan yang sangat miskin bersama neneknya. Begitu terpilih sebagai Presiden tahun 1998, Chavez menggunakan kekuasannya untuk memberdayakan kaum miskin.
Dia juga adalah sosok Presiden yang sederhana. Seperti Fernando Lugo dan Jose Mujica, Chavez juga menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk anggaran sosial. Chavez juga dikenal Presiden yang sangat merakyat. Ketika melakukan kunjungan, Ia hanya menggunakan jeep atau menumpangi truk.
Ketika hujan lebat mengguyur Venezuela, yang berakibat banjir hebat di mana-mana, Chavez membuka pintu istana Kepresidenan sebagai tempat penampungan. Baginya, Istana Kepresidenan adalah rumah rakyat.
Chavez adalah pembebas bagi rakyat Venezuela. Ia menggunakan kekuasaannya untuk merebut kembali kontrol terhadap sumber daya dan kemudian menggunakannya untuk memberantas kemiskinan, membebaskan rakyat dari buta huruf, menggratiskan pendidikan dan kesehatan, menciptakan toko sembako murah di seantero negeri, dan uan pensiun bagi lansia.

4.    Fidel Castro

Fidel Castro adalah salah satu pemimpin Revolusi Kuba tahun 1959. Sejak itu, Kuba bergerak menuju sosialisme. Tak heran, karena langkahnya yang berbeda dengan jalan imperialisme itu, Fidel Castro dan Kuba banyak didiskreditkan.
Yang sering terdengar, Fidel dianggap diktator dan hidup sangat mewah. Majalah Forbes, misalnya, menuding Fidel punya simpanan 900 juta USD di luar negeri. Berbekal tudingan palsu itu, media-media mainstream menempatkan Castro sebagai orang terkaya di dunia.
Pada kenyataannya, Castro hidup sangat sederhana. Ia tak punya limusin seperti Obama. Pada kenyataannya, hanya menerima gaji sebesar 900 peso (Peso Kuba tidak punya nilai di pasar internasional, tetapi nilai domestiknya setara kira-kira 36$ per bulan atau sekitar Rp 350 ribu). Di Indonesia, kita hampir tidak menemukan lagi ada buruh yang dibayar di bawah Rp 350 ribu per bulan. Tetapi Kuba membayar gaji Presidennya hanya Rp 350 ribu.
Fidel sendiri sudah membantah tudingan Forbes. Ia bahkan menantang Forebs, “Jika anda bisa membuktikan saya punya uang 1 dollar di luar negeri, saya akan mundur dari jabatan saya.”
Dalam wawancaranya dengan Ignacio Ramonet, seperti ditulis di buku “Fidel Castro: My Life”, sekalipun gajinya pas-pasan, ia mengaku tidak sekarat dalam kelaparan. Sudah begitu, gaji yang kecil itu harus dia sisipkan untuk menyetor iuran ke partai.

5.    Nelson Mandela

Siapa yang tak kenal Nelson Mandela? Dia merupakan pemimpin terkemuka pembebasan Afrika Selatan dari kolonialisme dan apartheid. Namanya begitu termasyhur di seluruh penjuru Afrika dan dunia.
Meski begitu, Mandela tetap merupakan sosok yang sederhana. Begitu menjadi Presiden tahun 1994, Mandela rutin memotong gajinya untuk disumbangkan bagi anggaran sosial. Malahan, kemudian, ia menyerahkan sepertiga gajinya untuk membantu anak-anak.
Rumahnya di Johannesburg maupun di desa asalnya, Qunu, terbilang sederhana dan tak ubahnya dengan rumah masyarakat umum.
Tahun 1994, ketika negerinya didera utang warisan rejim lama, Mandela menyerukan pejabat negerinya mengencangkan ikat pinggang. Namun, sebagai langkah awal, ia memulai dengan memotong gajinya sendiri dan gaji Wakil Presiden.

6.    Rafael Correa


Rafael Correa adalah ekonom bergelar  PhD jebolan University of Illinois, AS. Namun, sekalipun menimbah ilmu di AS, Correa justru sangat anti-neoliberal.
Pada saat Luis Alfredo Palacio, Correa menjadi salah satu menterinya. Saat itu Correa berani menentang proposal IMF dan Bank Dunia. Sayang, tindakannya tidak direstui Presiden Ekuador saat itu. Correa pun mundur dari jabatannya. Namun, sejak peristiwa itu, nama Correa makin populer dan dikagumi rakyat.
Correa sendiri terbilang pemimpin sederhana. Tanggal 6 April lalu, ketika APBN Ekuador diancam defisit, Correa mengeluarkan dekrit untuk membekukan pembayaran gaji pejabat tinggi selama dua tahun. Itu termasuk gaji Presiden, Wakil Presiden, Menteri, dan pejabat tinggi lainnya.
Tak hanya itu, ia juga memotong gajinya dari sekitar 8000 USD menjadi 4000 USD. Memang, gaji pejabat Ekuador termasuk tertinggi di kawasan Andean. Dengan pemotongan gaji itu, Correa menyelamatkan APBN tanpa memangkas subsidi sosial rakyatnya.

7.    Evo Morales

Evo Morales adalah Presiden pribumi pertama dalam sejarah Bolivia. Seperti kebanyakan pribumi Bolivia lainnya, Evo kecil sangat miskin dan menghabiskan masa kecilnya dengan menggembala domba. Karena tekanan kemiskinan itu pula, Evo tidak bisa menuntaskan pendidikannya.
Evo adalah seorang petani. Penderitaan yang dialami oleh petani membuat Evo tertarik bergabung dalam serikat petani koka. Pada tahun 1995, ia turut mendirikan partai gerakan sosial bernama Gerakan untuk Sosialisme (MAS).
Dalam pemilu 2005, Evo memenangkan pemilu Presiden. Ia resmi menempati jabatannya Januari 2006. Begitu ia menempati jabatannya, Evo mengumumkan pemotongan setengah gajinya untuk meningkatkan jumlah guru dan dokter.
“Kita membutuhkan 6000 guru baru dan membutuhkan uang 2.200 USD,” katanya. Ia juga menyerukan agar menterinya mengikuti langkahnya. “Bukan untuk Evo, tetapi untuk rakyat,” tambahnya.
Ketika Peru dilanda gempa bumi, pada tahun 2007, Evo juga mendonasikan separuh gajinya untuk korban gempa. Begitu pula ketika terjadi gempa di Haiti dan Chile, Evo juga memotong separuh gajinya dan gaji Wakil Presiden untuk disumbangkan ke rakyat Chile dan Haiti.
Selama menjadi Presiden, penampilan Evo tidak berubah. Ia lebih sering memakai pakaian sederhana, seperti jaket kulit atau sweater biasa. Ia juga tidak meninggalkan kebiasan kaum pribumi mengunyah daun koka.

8.    Ahmadinejad

Ahmadinejad, yang pernah menjadi Walikota Teheran, Ibukota Iran, resmi menjadi Presiden tahun 2005. Saat itu, ia diminta mengumumkan kekayaannya. Ternyata, kekayaannya hanya satu rumah sederhana seluas 175 meter persegi dan mobil Peugeot putih keluaran 1977.
Selain itu, ketika baru menempati jabatannya, ia meminta pembantunya menggulung karpet antik peninggalan Persia di istana negara dan menggantinya dengan karpet biasa. Ia menolak kursi V.I.P di pesawat Kepresidenan.
Ahmadinejad selalu berusaha menggambarkan dirinya tidak berjarak dengan rakyat kebanyakan. Beberapa fotonya beredar di dunia maya memperlihatkan Ia tertidur pulas di atas karpet biasa.

9.    Lula Da Silva

Lula Da Silva adalah Presiden Brazil yang berlatar-belakang aktivis buruh. Ia lahir dari keluarga yang sangat miskin. Lantaran itulah ia harus meninggalkan bangku Sekolah Dasar. Sejak usia 12 tahun, Lula kecil hidup di jalanan, jadi tukang semir sepatu dan menjual kacang.
Pada usia 14 tahun, Ia bekerja di pabrik pengolahan tembaga dan menempati posisi operator mesin bubut. Lima tahun kemudian, ketika ia bekerja di perusahaan otomotif, ia kehilangan jarinya karena kecelakaan kerja. Namun, kejadian itulah yang mendorong Lula mengorganisir kawan-kawannya sesama pekerja untuk membangun serikat dan memperjuangkan hak-haknya.
Di bawah kediktatoran, Lula tampil sebagai aktivis kiri penentang kediktatoran. Tahun 1971, Lula terpaksa menyaksikan Istrinya, Maria de Lourde, yang menderita penyakit hepatitis, meninggal karena ketiadaan uang untuk membeli obat. Tahun 1978, Ia menjadi Presiden Serikat Buruh Pabrik Baja. Ia juga terlibat dalam pendirian Partai Buruh (PT).
Tiga kali maju sebagai Calon Presiden, Lula akhirnya terpilih pada tahun 2002. Pertama kalinya dalam sejarah Brazil dipimpin oleh Presiden berhaluan kiri dan dari latar-belakang klas pekerja.
Begitu menjadi Presiden, Lula tidak mengubah kehidupannya. Ia tetap berpenampilan sederhana. William Gonçalves, seorang Professor di Universitas Negara Rio De Jeneiro, mengatakan, “Lula adalah rakyat. Ia mengerti perasaan mereka dan berbicara dengan bahasa mereka.”
Lula terpilih dua kali sebagai Presiden Brazil. Masa pemerintahannya dianggap sangat sukses. Tak heran, tingkat penerimaan rakyat terhadap pemerintahan Lula mencapai 80%.
Raymond Samuel

Sumber Artikel: berdikarionline.com

GUNUNG PADANG: BEYOND IMAGINATION

|| || || Leave a comments

 

INILAH LAPORAN ATAS PROGRES PENELITIAN Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) DI GUNUNG PADANG Yang Ditujukan Kepoada Presiden dan Rakyat Indonesia

REVIEW DAN UPDATE HASIL PENELITIAN
Penelitian Situs Gunung Padang bukan kasus cagar budaya dan riset biasa.  Akumulasi hasil riset TTRM yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir ini berhasil membuktikan bahwa situs inibukan hanya luarbiasa bahkan boleh dibilang "beyond imagination". Sangat luarbiasa karena data penelitian TTRM berhasil memperlihatkan:

1. Situs megalitik G. Padang berupa struktur teras-teras yang tersusun dari batu-batu kolom basaltik andesiit  yang terlihat dipermukaan bukan hanya menutup bagian atas bukit seluas 50x150m2 saja tapi menutup seluruh bukit seluas minimal 15 ha.  Hal ini sudah terbukti tanpa keraguan lagi setelah dilakukan pengupasan alang-alang dan pohon-pohon kecil di sebagian lerengtimur oleh Tim Arkeologi pada bulan Juli 2013. Batu batu kolom penyusun ini berat satuannya ratusan kilogram, berukurandiameter puluhan sentimeter dan panjang sampai lebih dari satu meter. Dapatdibayangkan mobilisasi dan pekerjaan menyusun kolom-kolom batu ini sama sekali bukan hal yang mudah.  Kemudian tim  melakukan lagi uji radiokarbon dating darisampel tanah di dekat permukaan. Hasilnya menguatkan umur radiokarbon sebelumnya bahwa umur dari situsyang terlihat di permukaan ini adalah dalam kisaran 500 sampai 1000 tahunsebelum Masehi (2500 s/d 3000 tahun BP). 

Jadi Gunung Padang adalah monumen megah seperti Machu Pichudi Peru tapi umurnya jauh lebih tua di masa pra-sejarah Indonesia.  Temuan ini saja sudah luarbiasa karena selain monumen megalitik yang besarnya sampai 10x Candi Borobudur juga umurnya membuktikan sudah ada peradaban tinggi di Indonesia pada masa pra-sejarah yang selama ini dianggap zaman berbudaya masih sederhana.  Dengan kata lain hal ini akan merubah sejarahIndonesia dan Asia tenggara

2. Situs megalitik Gunung Padang ternyata tidak hanya satu lapisan budaya yang terlihat di permukaan saja, seperti disimpulkan oleh penelitian Balai Arkelogi dan ARKENAS sebelumnya, tapi ada struktur bangunan yang lebih tua lagi, berlapis-lapis sampai puluhan meter ke bawah. Hal inisudah dibuktikan dengan baik oleh survey geologi dan geofisika bawah permukaan yang sudah dilakukan sangat komprehensif, yaitu dengan metoda georadar,geolistrik, geomagnet dan pengambilan sampel bor.  Struktur lebih tua ini bukannya lebih sederhana tapi malah struktur bangunan besar dari budaya lebih tinggi karena mengindikasikan bentukan geometri dinding dan ruang-ruang yang luar biasa, juga ditata dari susunan batu-batu kolom yang serupa.  Iniadalah hasil karya  sipil-arsitektur yang luarbiasa hebat.

3. Hasil penelitian dan eskavasi arkeologi yang dilakukan pada bulanAgustus 2012, Maret 2013, dan terakhir Juni-Juli 2013 berhasil membuktikan secara visual keberadaan lapisan budaya kedua yang hanya  tertimbun satu sampai beberapa meter di bawah permukaan.  Bahkan sebenarnya lapisan kedua ini sudah tersingkap ketika penggalian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Bandung tahun 2005, hanya waktu itu disalahtafsirkan sebagaibatuan dasar alamiah (sebagai “quarry”) karena belum ditunjang oleh penelitian geologi yang komprehensif dan tidak ditunjang oleh survey geofisika bawahpermukaan.

Lapisan kedua ini juga disusun oleh batu-batu kolom andesit yang sama dengan yang di atasnya namun susunannya terlihat lebih rapih dan sudah menggunakan semacam material semen atau perekat diantaranya sebagai penguat. Semen purba ini mempunyai komposisi 45% mineral besi, 40% mineral silikadan sisanya mineral lempung dan sedikit karbon. Komposisi ini jelas tidak bisa ditafsirkan sebagai tanah hasil pelapukan batuan atau hanya merupakan infiltrasi material yang dibawa air ke dalamtanah.  Hasil analisa umur dengan radiokarbon dating dari beberapa sampel bor menunjukkan bahwa umur lapisan budaya di bawah permukaan ini adalah sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua.  Jadi lebih tua 2000 tahun dari Piramid Giza di mesir yang konon berumur sekitar 2700 tahun SM.

Sampai disini sudah cukup alasan untukSitus Gunung Padang menjadi prioritas nasional dan benar-benar ditangani secara sangat serius untuk menjadi proyek pemugaran situs kebanggaan nasional.  Terlebih lagi temuan ini adalah hasil kerja bangsa sendiri tanpa bantuan pihak asing.  Penemuan lapisan budaya kedua ini sudah akan merubah sejarah tidak hanya Indonesia dan Asia Tenggara tapi sejarah peradaban dunia.

3.  Struktur lebih tua yang tertutup oleh lapisan budaya kedua lebih fantastis lagi.   Keberadaan rongga-rongga besar adalah kata kuncinya.  Hal ini diinterpretasikan darihasil survey geolistrik berupa kenampakan tubuh dengan resistivity yang sangattinggi (puluhan ribu sampai lebih dari 100 ribu ohm.m) dan juga citra georadaryang memperlihatkan pola refleksi dan refraksi dari dugaan strukturatap-dinding dan ruang.  Pada BulanRamadhan lalu Tim juga sudah melakukan survey tomografi seismik pendahuluan.

Hasilnya mengkonfirmasi bahwa memang benar ada rongga besar di bawah situs, ditunjukkan oleh "lowseismic velocity zone" dan pola geometri refleksi-refraksi dari penjalarangelombang seismik/akustik, salah satunya memperlihatkan "shadow zone"di bawah rongga tersebut.  Shadow zone juga diperlihatkan dalam profil geolistrik berupa ‘zona terblokir - tanpa data’di bawah rongga.

Lebih lanjut lagi, ketika melakukan pemboran lubang ke-dua padabulan Februari 2013 di lokasi yang berdekatan dengan dugaan tubuh ronggaterjadi "partial water loss" yang cukup besar pada kedalaman 8 sampai10 meter, diduga karena bor menembus ‘tunnel’ yang berisi pasir.  Pemboran selanjutnya, pada Bulan Ramadhan lalu, lebih mengejutkan lagi karena mengalami  "total water lost" yang sangatbanyak sampai 32.000 liter air ketika menembus kedalaman yang sama (8-10m),  kemungkinan besar air mengalir mengisi rongga yang besarnya minimal  32 m3atau 4x4x2 m

Analisa radiokarbon dating dari tanah yang menimbun lapisan bangunan berongga ini menunjukkan umur 6700 tahun SM.  Jadi umur dari bangunan berongga ini harus lebih tua dari penimbunnya. Umur karbon dalam pasir yang mengisi rongga yang ditembus bor-2 sekitar 9600 tahun SM; umur radiokarbon dating dari beberapa sampel tanah/semen diantara batu-batu kolom pada kedalaman dari 8 sampai 12 meter bahkan menunjukkankisaran umur dari 11.000 sampai 20.000 tahun SM. 

Walaupun demikian, umur-umur ini sebaiknya diuji lebih lanjut dengan analisa radiokarbon dating atau metoda pengujian umur absolut lainnya yang lebih komprehensif karena angka-angka ini memang "beyondimagination" alias seperti tidak masuk akal karena tidak sesuai dengan pengetahuan sejarah dan perkembangan peradaban manusia yang dipercaya umum saat ini, sehingga pembuktian "beyond reasonabledoubts" diperlukan.

KESIMPULAN

Gunung Padang sudah terbukti benar-benar mahakarya arsitektur dari peradaban tinggi kuno yang hilang atau belum dikenal saatini.  Dengan kata lain, temuan bangunandi bawah Gunung padang adalah "breakthrough" untuk dunia ilmupengetahuan dan sekaligus akan menjadi kebanggaan nasional yang tidak ternilai.  Keberadaan ruang-ruang memberi harapan untuk menemukan dokumen atau apapun yang dapat menguak misteri sejarah ini.

Bahkan boleh jadi  mengandung  pengetahuan dan teknologi peradaban masa laluyang bermanfaat serta peninggalan-peninggalan berharga lainnya.  Temuan ini juga pasti bukan satu-satunya tapiakan menjadi tonggak pemicu untuk penemuan-penemuan berikutnya yang siapa tahuada yang lebih hebat lagi baik di kawasan sekitar ataupun di seluruh wilayahIndonesia, karena Gunung Padang mustahil sendirian. (Ditulis oleh Pak Danny Hilman Natakusumah atas nama TTRM)

Ramalan Perang Dunia III, dan Peta Politik Global Dunia

|| || || Leave a comments



Pengamatan ini berbasis asumsi, bahwa jika Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya memaksakan kehendak menjalankan roadmap (peta jalan) penaklukan dunia via Jalur Sutra (Timur Tengah dan Afrika Utara) sesuai paparan Wesley Clark (2005) di Pentagon dahulu, maka izinkanlah saya [Igor Panarin *] membuat analisa kecil-kecilan dan GARIS BESAR ke depan perihal “peta politik global” dekade 2012 dan tahun berikutnya. Namun bila AS dan sekutu mundur dari Jalur Sutra, maka sudah barang tentu ramalan ini pun gugur dengan sendirinya.
Adapun prakiraan tersebut adalah sebagai berikut :[ 1 ]. Syria dan sekitarnya bakal menjadi pemicu sekaligus proxy war(lapangan tempur) Perang Dunia (PD) III di Abad 21 antara AS dan sekutu [ NATO, ISAF, P-GCC, IDF dll ] Versus Syria, Iran, Hizbullah dibantu oleh Rusia, Cina, Venezuela, Kuba dan lainnya.[ 2 ]. Israel bakal hancur lebur, bahkan mungkin terhapus dari peta dunia, lalu digantikan oleh Hamas-Fatah, atau Pemerintahan Palestina Baru yang lebih kondusif dan konstruktif bagi Dunia Arab dan sekitarnya.[ 3 ]. US Dollar tak lagi dipercaya dan tidak digunakan oleh dunia. Uniknya, sikap “menolak dolar” ini justru dipelopori Cina dan bahkan Jepang itu sendiri selaku sekutu dekat AS di Asia (aneh dan fenomenal?). Dolar kembali ke negeri asalnya. Inilah “tsunami dolar” yang diperkirakan menjadi momentum munculnya revolusi sosial di negeri Paman Sam. Skenario keruntuhan Dinasti Amerika ditandai dengan merebaknya rusuh massa dimana- mana, dan niscaya AS terpecah – belah menjadi beberapa negara merdeka sebagaimana yang saya ramalkan dan saya katakan di beberapa media, kata ilmuwan politik Rusia ini. Sebabnya ada beberapa “kekuatan luar” yang masuk juga berkepentingan dalam revolusi tersebut. [ 4 ]. Uni Africa semakin kokoh membentuk kekuatan tersendiri (new emerging force) yang mempunyai bargaining position tinggi di dunia, terutama terhadap Dunia (Uni) Eropa dan sekitarnya dalam koridor lain serta kepentingan selain militer (asimetris).
[ 5 ]. Keruntuhan AS mengakibatkan hubungan antar negara di Asia khususnya Asia Tenggara lebih mesra dan soft dibanding era sebelum-sebelumnya baik formal maupun forum non formal, terutama pihak-pihak sering bertikai seperti Malaysia – Indonesia. Malaysia tak lagi berani menebar “provokasi”-nya di perairan Indonesia dikarenakan pudarnya peran International Security Assistance Force (ISAF), andalannya beberapa dekade lalu.
[ 6 ]. Sikap Singapura pun berubah “sopan” sebab keangkuhannya selama ini ternyata didukung oleh super power AS dan para adidaya Barat lainnya, serta menganggap seolah-olah dirinya adalah “Israel”-nya Asia.
[ 7 ]. Bagaimana dengan Indonesia ? Diperkirakan Indonesia akan bangkit dari keterpurukannya selama ini. Hal terpuruknya Indonesia disebabkan sikapnya yang selalu tunduk kepada Amerika, padahal jika negara ini tahu sedikit saja akan posisi dan potensinya maka akan menjadi negara yang sangat mandiri dan maju. Tapi bersamaan dengan keruntuhan Amerika dan Eropa negara ini akan menemukan kembali kapabilitasnya. Entah dengan cara apa dan bagaimana. Maka ibarat putri raja bangun dari tidur panjang, melenggang tanpa bersolek pun tetap mempesona dunia. Apalagi setelah ia tanggalkan segala ujud dan bentuk kemasan (ideologi) kapitalisme yang pernah melingkarinya. Di awal kebangkitan, Indonesia mutlak bersikap keras lagi tegas, terutama terhadap organisasi massa (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang selama ini gencar mempromosikan isue aktual [ demokrasi, HAM, kebebasan ] yang pada dasarnya hal itu menginduk kepada Amerika dan sekutu baratnya, ataupun terikat dengan kontrak jaringan LSM asing. Diyakini akan ada langkah-langkah audit oleh lembaga negara atas kebijakan pemerintah secara ketat, cermat lagi teliti atas aliran dana yang selama ini dinikmati oleh segelintir oknum individu, ormas dan LSM ‘komprador’ asing tersebut.
Tetapi, ramalan tetaplah ramalan. Hukumnya boleh percaya boleh tidak. Artinya jangan sekali-kali diyakini sepenuh hati. (deleteisrael/Global Research Institute )
* Igor Panarin adalah ilmuwan asal Rusia dan pengamat politik dunia. Selama ini banyak diantara hasil pengamatannya yang menjadi kenyataan.

SUMBER ; ahmadsamantho.wordpress.com

Kepulauan Indonesia Pada Zaman Kuno

|| || || Leave a comments
Sumatera - Pulau Emas
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

                                                                 Jawa - Pulau Padi

 Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.
Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”
Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.


                                                      Kalimantan - Pulau Lumbung energi

 Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.
Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal.Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.

                                                                 Sulawesi - Pulau besi

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan.

Sejarah Peradaban Dunia Berawal Dari Indonesia

|| || || Leave a comments

Sejarah Peradaban Dunia, menurut Teori terbaru temuan Dr Stephen Oppenheimer, ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, ternyata berawal dari Nusantara (Indonesia),

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang disajikan utuh dalam buku “Eden in The East” karya ilmiahnya itu, Stephen Oppenheimer bagaikan memutarbalikkan konstruksi sejarah yang sudah ada. Sejarah selama ini mencatat bahwa induk peradaban manusia modern itu berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia.

Melalui buku yang merupakan catatan perjalanan penelitian genetis populasi di dunia, Oppenheimer mengungkapkan bahwa peradaban yang ada itu sesungguhnya berasal dari Timur, khususnya Asia Tenggara!

"Sesungguhnya nenek moyang dari induk peradaban manusia modern itu justru berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan Sundaland, Nusantara atau Indonesia sekarang ini," ungkap Oppenheimer dalam diskusi bedah buku ‘Eden in The East’ karyanya di gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis 28 Oktober 2010.

Akibat iklim Bumi yang semakin panas saat zaman es secara dramatis pada 65-52 ribu tahun yang lalu, membuat air laut semakin naik di daerah khatulistiwa yaitu Indonesia. Keadaan itu memaksa nenek moyang manusia pindah dari daerah khatulistiwa ke daerah utara dan selatan Bumi.

Peta migrasi manusia selama 160.000 tahun zaman es terakhir yang disusun oleh Stephen Oppenheimer menyingkapkan fakta terbaru itu. Ini adalah hasil kerjanya yang didasarkan pada DNA mitokondria, bukti kromosom Y, arkeologi, klimatologi, dan studi fosil dan melacak rute dan waktu migrasi manusia keluar dari Afrika dan ke seluruh dunia
Peta migrasi manusia selama 160.000 tahun zaman es terakhir oleh Stephen Oppenheimer. Ini adalah hasil kerjanya yang didasarkan pada DNA mitokondria, bukti kromosom Y, arkeologi, klimatologi, dan studi fosil dan melacak rute dan waktu migrasi manusia keluar dari Afrika dan ke seluruh dunia.

Apa bukti lainnya? “Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia,” kata Oppenheimer dalam diskusi yang juga dihadiri Jimly Asshiddiqie.

Lulusan fakultas kedokteran Oxford University melalui bukunya mengubah paradigma yang ada selama ini, bahwa peradaban paling awal adalah berasal dari daerah Barat.

Perjalanan yang dilakukannya dimulai dengan komentar tanpa sengaja oleh seorang pria tua di sebuah desa zaman batu di Papua Nugini.

Dari situ dia mendapati kisah pengusiran petani dan pelaut di pantai Asia Tenggara, yang diikuti serangkaian banjir pasca-sungai es hingga mengarah pada perkembangan budaya di seluruh Eurasia.

Oppenheimer meyakini temuan-temuannya itu, dan menyimpulkan bahwa benih dari budaya maju, ada di Indonesia. Buku ini mengubah secara radikal pandangan tentang prasejarah.

Pada akhir Zaman Es, banjir besar yang diceritakan dalam kitab suci berbagai agama benar-benar terjadi dan menenggelamkan paparan benua Asia Tenggara untuk selamanya. Hal itu yang menyebabkan penyebaran populasi dan tumbuh suburnya berbagai budaya Neolitikum di Cina, India, Mesopotamia, Mesir dan Mediterania Timur.

Akar permasalahan dari pemekaran besar peradaban di wilayah subur di Timur Dekat Kuno, berada di garis-garis pantai Asia Tenggara yang terbenam.
“Indonesia telah melakukan aktivitas pelayaran, memancing, menanam jauh sebelum orang lain melakukannya,” ujar dia.

Oppenheimer mengungkapkan bahwa orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) tidak datang dari Cina, tapi dari pulau-pulau Asia Tenggara.
Sementara penanaman beras yang sangat pokok bagi masyarakat tidak berada di Cina atau India, tapi di Semenanjung Malaya pada 9.000 tahun lalu.

Eden In The East juga mengungkapkan bahwa berbagai suku di Indonesia Timur adalah pemegang kunci siklus-siklus bagi agama-agama Barat yang tertua.

Buku ini ‘membalikkan’ sejumlah fakta-fakta yang selama ini diketahui dan dipercaya masyarakat dunia tentang sejarah peradaban manusia.

Aktual.co - Dhia Prekasha Yoedha