Bilamana terwujud jadi kenyataan, akan punya multi-manfaat. TSJ menjadi sarana pengelolaan air yang bisa dikembangkan menuju bisnis air baku, transportasi air dan jalan, pembangkit listrik tenaga air serta pariwisata.
Mimpi Syaykh AS Panji Gumilang untuk Jakarta itu, bisa menjadi proyek monumental yang masuk akal dengan menata aliran air dari Sungai Cisadane, Ciliwung, Bekasi dan Citarum serta sejumlah sungai kecil yang menyerbu Ibukota Negara. Syaykh prihatin atas nasib Ibukota Negara dan masyarakat Jabodetabek yang mengalami kesulitan lantaran terjangan air bah di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Padahal dengan tatakelola air yang diimpikannya lewat pembangunan kanal huruf U, selain memanfaatkan air dengan semestinya, juga menawarkan berbagai bisnis yang menggiurkan. Atau, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.”
Mimpi Syaykh AS Panji Gumilang untuk Jakarta itu, bisa menjadi proyek monumental yang masuk akal dengan menata aliran air dari Sungai Cisadane, Ciliwung, Bekasi dan Citarum serta sejumlah sungai kecil yang menyerbu Ibukota Negara. Syaykh prihatin atas nasib Ibukota Negara dan masyarakat Jabodetabek yang mengalami kesulitan lantaran terjangan air bah di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Padahal dengan tatakelola air yang diimpikannya lewat pembangunan kanal huruf U, selain memanfaatkan air dengan semestinya, juga menawarkan berbagai bisnis yang menggiurkan. Atau, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.”
Mimpi tentang TSJ bermula dari keprihatinan atas nasib ’sial’ yang menimpa Ibukota Negara yang setiap tahun terancam banjir, terutama air kiriman dari daerah hulu. Setiap musim hujan, air terbuang percuma ke Laut Jawa, setelah menerjang kawasan-kawasan pemukiman Jakarta.
Padahal di musim kemarau para petani Banten dan Karawang-Bekasi berteriak kekurangan air, lantaran pasokan air dari Waduk Jatiluhur tak mampu menjangkau daerah pertanian di sepanjang kawasan Pantura (Pantai Utara) Jawa
TSJ bukan semata-mata proyek pengendalian banjir Jakarta, melainkan juga menawarkan berbagai peluang bisnis dan kesempatan kerja bagi masyarakat Jabodetabek. Secara geografis, TSJ menghubungkan tiga provinsi—DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Jalan tol dua arah yang melintas di luar Jakarta—dari Sumatera ke Jawa, Bali dan NTB, dan sebaliknya, secara berarti akan mengurangi beban jalan-jalan Ibukota dari kendaraan berat, seperti truk gandeng, trailer dan bus.Juga, dengan membangun PLTA di Waduk Cibinong, maka kekurangan pasokan listrik di wilayah Jabodetabek bisa teratasi.
Sumber : TSJ