Mengkonsumsi Minuman soda secara rutin mengakibatkan Encok (Penelitian)

|| || || Leave a comments
Mengkonsumsi soda secara rutin teratur  dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Encok , menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Boston University dan dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.

Universitas Boston

Encok  adalah jenis artritis inflamasi menyakitkan yang telah menjadi semakin umum dalam beberapa dekade terakhir, naik  dari 16 kasus per 100.000 orang pada tahun 1977 menjadi  42 kasus per 100.000 pada tahun 1996. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan besar dalam konsumsi soda, para peneliti mencatat.

Para peneliti mempelajari  78.906 orang yang telah mengambil bagian dalam Nurses 'Health Study antara tahun 1984 dan 2006 serta yang tidak memiliki riwayat penyakit encok pada awal penelitian. Mereka menemukan bahwa selama 22 tahun, orang yang mengkonsumsi satu porsi soda per hari 74 persen lebih mungkin terkena penyakit encok dibandingkan mereka yang memiliki kurang dari satu per bulan. Dan orang yang minum dua atau lebih porsi soda per hari sebanyak 240 persen bisa terkena. 

 Jenis minuman yang mengandung soda

Hubungan  antara konsumsi soda dan penyakit encok adalah karena berlebihannya mengkonsumsi  fruktosa yang terkandung didalam soda,Fruktosa merupakan komponen gula,sehingga menyebabkan tubuh memproduksi asam lebih banyak di dalam urat. penumpukan Asam urat adalah penyebab langsung dari Encok.
minuman manis yang berlebihan sangat dilarang oleh ahli gizi karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

"Data yang dikumpulkan dari studi tentang 51.603 orang perawat di Amerika Serikat menemukan bahwa wanita yang meminum satu porsi non-diet soda atau minuman buah setiap hari, yang dimaniskan dengan baik sirup gula atau jagung tinggi fruktosa, mendapatkan lebih berat, rata-rata 1,3 kg daripada wanita yang minum kurang dari satu per bulan, "tulis Gabriel Cousens dalam bukunya Ada Adalah Cure for Diabetes.
"Selain itu, mengkonsumsi gula memiliki 82 persen peningkatan risiko terkena diabetes tipe-2."

Sumber  :  naturalnews.