Pada tanggal 14 Desember situs majalah National Geographic AS memilih 10 besar temuan arkeologi 2010, menyingkap misteri pengarang “Kitab Kuno Laut Mati”, temuan situs bahtera Nabi Nuh di Turki, tampilan menyeluruh 3 dimensi kota kuno suku Maya, lenyapnya 12 situs budaya di seluruh dunia, temuan tengkorak perempuan di kuil kuno ribuan tahun di Peru, dan temuan DNA yang mengungkap rahasia kematian Firaun muda Tutankhamun dan temuan-temuan penting lainnya.
Berikut beberapa di antara temuan tersebut:
1. Lenyapnya 12 situs budaya dunia
Menurut laporan yang dirilis Oktober 2010 lalu oleh Yayasan Peninggalan Bersejarah Dunia yang berkantor pusat di San Francisco Kalifornia, kota kuno Ani merupakan salah satu dari 12 peninggalan budaya dunia yang tengah di ambang kehancurannya. Kota kuno Ani terletak di dekat wilayah militer di perbatasan antara Turki dan Armenia. Lukisan dinding di Gereja St. Gregory di Tigran Honents yang rusak seolah mengisahkan kepada dunia suatu cerita yang diabaikan oleh umat manusia di kota kuno Ani pada abad pertengahan di Turki.
2. Rumah kayu di Kutub Selatan
Januari 1912, seorang eksplorasi asal Inggris Robert Falcon Scott menumpang kapal Terra Nova menapak jauh ke dalam kutub selatan. Hampir seratus tahun kemudian, para pakar sedang berusaha untuk mempertahankan rumah kayu yang dibangun oleh penjelajah ini berikut tiga tempat peninggalan lainnya, untuk mencegahnya agar tidak terkubur selamanya oleh badai salju di kutub selatan.
Rumah kayu itu panjangnya sekitar 15 meter, lebar sekitar 7,6 meter, dan dapat menampung 33 orang. Scott berikut tim ekspedisinya pernah bernaung di rumah tersebut, untuk berlindung dari angin dingin kutub selatan yang menusuk tulang.
3. Ditemukannya bankai kapal Titnic
Tanggal 1 September 1985, penjelajah lautan Robert Ballard memimpin suatu tim penjelajah yang berhasil menemukan bangkai Kapal Titanic yang tenggelam di dasar laut di kedalaman sekitar 3,8 km di Samudra Atlantik dekat kepulauan Newfoundland. Ilmuwan menemukan bahwa bangkai kapal tersebut sedang digerogoti oleh bakteri pemakan besi di dasar laut.
4. Penyebab kematian Fir'aun Tutankhamun
Menurut sebuah hasil riset yang dilansir Februari 2010 lalu, Firaun Tutankhamun berfisik lemah, terserang penyakit, dan gangguan penyakit tulang, sementara ayah dan ibu Tutankhamun yang merupakan pernikahan kerabat dekat mungkin merupakan penyebab sang Firaun mengidap penyakit keturunan. Kenyataannya ia tidak terlihat seperti “Dewa Matahari” yang bertubuh tinggi besar seperti dalam gambarnya.
5. Dunia Amazon yang “hilang”
Sebuah riset yang dilansir Januari 2010 lalu menyebutkan, para peneliti menemukan ratusan gambar berbentuk lingkaran, persegi, dan bentuk geometris lainnya, yang tertutup pepohonan di sebuah hutan rimbun, ini membuktikan bahwa di wilayah Amazon pernah eksis suatu komunitas masyarakat kuno dan makmur yang belum pernah dikenal sebelumnya.
Dari foto satelit yang diambil sejak 1999, di wilayah aliran Amazon terdapat sekitar 200 lebih gambar geometris konstruksi, yang membentang sepanjang 155 mil (sekitar 250 km). menurut perkiraan terbaru para peneliti, jumlah struktur bangunan kuno yang ada di wilayah tersebut mungkin mencapai hampir 10 kali lipat dari jumlah temuan yang ada saat ini dan tertutup rerimbunan hutan tersebut.
7. Kota tua bangsa Maya.
6. Bahtera (kapal) Nuh
telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung Ararat.
Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.
Sumber : www.epochtimes.co